http://inspirasiislami.com/index.php/2013/01/ini-khauf-umar-bagaimana-kauf-ki
Diriwayatkan bahwa, Amirul Mukminin Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu
‘anhu dulu biasa meminta anak-anak agar memohonkan ampunan kepada Allah
untuk beliau seraya berkata: Kalian itu belum punya dosa!
Bahkan diriwayatkan pula bahwa, beliau pernah berkata: Seandainya
Allah Ta’ala menjamin bahwa, seluruh manusia akan masuk Surga kecuali
satu orang, niscaya aku tetap takut dan khawatir jangan-jangan akulah
satu orang yang dikecualikan itu!
Dan satu lagi. Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhu adalah
satu-satunya sahabat yang diberitahu oleh Baginda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam tentang nama-nama kaum munafik di Madinah saat itu.
Nah, karena saking tingginya rasa takut Umar bin Al-Khatthab
radhiyallahu ‘anhu terhadap penyakit hati yang paling menakutkan para
sahabat, yakni kemunafikan, maka beliapun datang menemui sahabat
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, tentu setelah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam wafat, dan bertanya: “Apakah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam memasukkan namaku diantara nama-nama para munafikin
yang beliau sebutkan kepadamu?”. Dan Hudzaifahpun menjawab dengan
singkat: “Tidak!”.
Subhanallah! Begitu besar rasa khauf (takut dan khawatir) sahabat
agung Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu kalau-kalau dosa beliau
tidak diampunkan oleh Allah Ta’ala, sampai-sampai beliau merasa perlu
meminta bantuan anak-anak agar turut beristighfar bagi beliau, dengan
harapan istighfar mereka yang tentu belum berdosa itu lebih dikabulkan!
Nah, bagaimana dengan kita dengan dosa yang tentu saja jauh lebih
banyak dan menumpuk serta amal ibadah pas-pasan yang pasti jauh lebih
sedikit?! Berapa prosen kira-kira rasa khauf yang kita miliki
dibandingkan dengan rasa khauf Sayyidina Umar? Apakah sampai 10 %-nya?
Ataukah masih lebih rendah lagi?
Allahu Akbar! Betapa luar biasa kejujuran iman sang teladan ini.
Begitu besar dan istimewa rasa takut beliau terhadap neraka, padahal
beliau tentu sangat tahu bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
sebagaimana dalam banyak riwayat hadits shahih, telah menjamin,
menegaskan dan memastikan bahwa, beliau adalah salah seorang ahli Surga!
Mari kita bandingkan dengan tingkat keimanan kita terhadap Surga dan
Neraka. Mari kita raba hati kita masing-masing, seberapa kira-kira kadar
rasa khauf/takut kita terhadap neraka Allah, dengan kondisi kita yang
tanpa jaminan apapun untuk bisa masuk Surga dan selamat dari Neraka,
kecuali hanya sekadar rasa raja’ (harapan) kepada luasnya rahmat Allah
semata, jika dibandingkan dengan rasa khauf Sayyidina Umar seperti yang
tergambar diatas, padahal beliau telah dijamin pasti masuk Surga?
Maa syaa-allah! Betapa ketat muraqabah, pengawasan dan penjagaan
Sahabat Umar terhadap kemurnian iman beliau, padahal seluruh ulama
Ahlussunnah Waljamaah sepanjang sejarah telah berijmak bahwa, beliau
menempai peringkat ketiga diantara seluruh ummat ini dalam derajat
keimanan, ketaqwaan dan kebaikan, setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dan sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Namun,
meskipun demikian, ternyata beliau tetap saja sangat takut dan khawatir
kalau-kalau iman dalam hati beliau masih tercampuri dan terjangkiti
penyakit kemanunafikan. Sehingga untuk memastikannya, beliau sampai
memaksa Sahabat Hudzaifah agar menjawab pertanyaan beliau seperti dalam
riwayat dimuka, dimana itu berarti membuka sebagian rahasia Baginda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang hanya diberikan kepada
beliau (HUdzaifah) saja terkait nama-nama orang munafik. Oleh karena
itu, setelah terpaksa menjawab pertanyaan Sahabat Umar tersebut, Sahabat
Hudzaifah pun langsung membuat pernyataan bahwa, beliau tidak akan lagi
menjawab pertanyaan serupa dari siapapun setelah itu!
Dan rasa takut yang demikian tinggi terhadap penyakit kemunafikan
seperti yang ada pada Sayyidina Umar, memang merata dimiliki oleh para
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Salah seorang ulama
generasi tabi’in, Imam Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah pernah berkata:
Aku telah bertemu (dan berguru) dengan tiga puluh orang diantara sahabat
(Nabi) Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam), dan aku dapati
masing-masing meraka sangat takut dan khawatir jika penyakit kemunafikan
sampai menjangkiti hatinya!
Ya Allah! Jaga dan peliharalah iman di hati kami, murnikan dan
jauhkanlah ia dari kemunafikan dan segala penyakit hati dan penyakit
keimanan lainnya, serta berikanlah hidayah dan taufiq-Mu, ya Allah,
kepada kami, agar kami mampu tetap istiqamah dalam upaya menapaki jalan
Islam agama-Mu, mengikuti tuntunan sunnah Rasul-Mu shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan meneladani generasi terbaik diantara hamba-hamba-Mu, para
sahabat radhiyallahu ‘anhum, para ulama salafus saleh dan khalafus saleh
sekaligus, rahimahumullahu ajma’in!
Ya Allah! Kami sadar bahwa, kami tidak akan mampu mencapai derajat
mereka. Tapi kami memiliki rasa cinta dan wala’ yang semoga tulus
terhadap para teladan itu semuanya, tanpa kecuali dan tanpa
pembeda-bedaan sama sekali (diantara ulama salafus saleh dan ulama
khalafus saleh seluruhnya)! Maka, sebagaimana janji dan sabda Rasul-Mu
shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa, “Engkau akan bersama yang engkau
cintai” (HR. Muttafaq ‘alaih), pertemukanlah kami, ya Allah, dengan
mereka, dan himpunlah kami bersama mereka, di bawah naungan rahmat-Mu,
dan di dalam Surga-Mu! Aamiin
Oleh:Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri. MA